Sifat kristiani yang meneladani Bapa.


Matius 5:38-48

Ajaran lex talionis (mata ganti mata, gigi ganti gigi, dst.) pada dasarnya mencegah pembalasan yang berlebihan. Hukum yang penting di Taurat ini dimaksudkan supaya umat Allah tidak main hakim sendiri, melainkan menyerahkannya kepada lembaga keimaman yang mendapatkan wewenang untuk hal itu.

Dari penjelasan Yesus kita mendapati bahwa sebagai pengikut-Nya, kita dituntut untuk melakukan lebih daripada yang biasa dilakukan orang lain. Membalas orang yang menyakiti kita merupakan hal yang biasa dilakukan orang lain, tetapi kita dituntut untuk berbuat lebih daripada itu.

KUAT DI DALAM TUHAN


Efesus 6:10
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. “

Dalam Markus 13:7-8, dikatakan, bangsa akan bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan dan akan terjadi gempa bumi serta kelaparan dan hal-hal ini sedang terjadi. Semakin kedepan dunia bukan semakin membaik, melainkan semakin sukar. Apa yang akan terjadi bulan depan, minggu depan, besok bahkan detik kedepan kita tidak tahu. 

Di bawah ini ada tiga kebenaran mengenai, bagaimana kita menjadi kuat di dalam Tuhan.

RAHASIA KERAJAAN ALLAH


Jika kita mengamati dengan benar apa yang Yesus lakukan ketika masih di dunia, sebenarnya Yesus datang untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada manusia (Mat 4:23). Namun, banyak orang yang hanya mengalami Injil Keselamatan. Yesus datang bukan hanya untuk menebus dosa-dosa manusia, tetapi Dia juga mau kita hidup dalam Kerajaan Allah, yaitu menghadirkan Kerajaan Allah dalam setiap kehidupan kita.

BERTUMBUH MENUJU KESEMPURNAAN.


Filipi 1:9-11

Banyak orang memulai sesuatu dengan baik, tetapi di tengah jalan mulai tersendat sampai pada akhirnya mandek. Demikian juga banyak orang Kristen memulai imannya dengan semangat berkobar-kobar, tetapi di tengah jalan ketika tantangan dan kesulitan menerpa, iman itu mulai terseok-seok bahkan pada akhirnya terhenti total. Lebih baik tidak memulai sesuatu bila kemudian tidak ada kesungguhan untuk menuntaskannya. Bagaimana kiat menghindari kemandekan iman itu?

Berpakaian


Kejadian 3:8-24

Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini.

1.   Hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. 

2.   Arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?

 
Copyright © GPdI Tanah Merah. Original Concept and Design by My Blogger Themes